Mengenai Saya

Foto saya
Garut/Jabar, Indonesia
Melangkah dalam ketidakpastian, tanpa arah dan tujuan.Impain menjadi pendorong layaknya cahaya membimbing dalam kegelapan.Sungguh benar aku telah dibutakan,inginku tongkat sebagai mata. Aku terpuruk dalam ketidaktahuan. Aku lelah,namun tak menyerah. Sringkali badai menerpa setiap langkah. Menutup jalan menuju mimpi indah. Aku lemah namun aku kuat. Motifasi menjadi semangat, namun aku sepi. Aku butuh teman sejati, melangkah bersama meraih mimpi. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan yang membolak-balikkan hati dan menunjuki siapa yang dikehendaki ke jalan yang benar. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umat yang mengikuti sunnahnya. Adalah keliru anggapan bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat, karena pemikiran ini lahir dari persepsi materialisme yang menitikberatkan pembinaan dan pemeliharaan eksistensi manusia hanya dari segi jasmani. Padahal hakikat manusia itu, baik dan buruknya tergantung pada kalbunya, "karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam kalbu." (Al-Hajj:46)

Kata Mutiara

Sesuatu Yang Lebih
Jika Anda menginginkan sesuatu yang belum pernah anda miliki, Anda harus bersedia melakukan sesuatu yang belum pernah Anda lakukan.

If you want something you’ve never had, you must be willing to do something you’ve never done
Thomas Jefferson

Tentang Visi

Visi tanpa eksekusi adalah lamunan. Eksekusi tanpa visi adalah mimpi buruk.

Vision without execution is a daydream. Execution without vision is a nightmare.

Japanese Proverb


Minggu, 16 Januari 2011

Hamzah BIn Abdul Muthatib




Hamzah Bin Abdul Muthalib: Singa Allah Cetak
Pada suatu hari Hamzah bin Abdul Muthalib keluar dari rumahnya sambil membawa busur dan anak panah untuk berburu binatang di padang pasir, hal itu telah menjadi hobi dan kegemarannya sejak masa muda.
Siang itu hampir setengah harian ia habiskan waktunya di padang pasir yang luas dan tandus itu, akan tetapi ia tidak mendapatkan buruannya. Akhirnya ia beranjak pulang dan mampir di Ka'bah untuk melakukan thawaf sebelum kembali ke rumah.Sesampainya di depan Ka'bah seorang budak perempuan milik Abdullah bin Jud'an At Taimi menghampirinya seraya berkata,"Hai Abu Umarah, andai saja tadi pagi kamu melihat apa yang dialami oleh keponakanmu, Muhammad bin Abdullah, niscaya kamu tidak akan membiarkannya. Ketahuilah, bahwa Abu Jahal bin Hisyam-lah, musuh bebuyutannya telah memaki dan menyakiti keponakanmu itu, hingga akhirnya ia mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya." kemudian diceritakannya peristiwa itu secara rinci. Setelah mendengarkan panjang lebar peristiwa yang di alami oleh keponakannya tadi pagi, dia terdiam sambil menundukkan kepalanya sejenak. Lalu ia membawa busur dan anak panah dan menyandangnya, Kemudian dengan langkah cepat dan tegap, ia pergi menuju Ka'bah dan berharap akan bertemu dengan Abu Jahal di sana. Namun belum sampai di Ka'bah ia melihat Abu Jahal dan beberapa pembesar Quraisy sedang berbincang-bincang. Maka dalam ketenangan yang mencekam, Hamzah mendekati Abu Jahal. Lalu dengan gerakan yang cepat ia lepaskan busur panahnya dan dihantam-kan ke kepala Abu Jahal berkali-kali hingga jatuh tersungkur dan mengucur-lah darah segar deras dari dahinya.
"Mengapa kamu memaki dan mencederai Muhammad, padahal aku telah menganut agamanya dan meyakini apa yang dikatakannya? Nah sekarang, coba ulangi kembali makian dan cercaan mu itu kepadaku jika kamu berani!", bentak Hamzah kepada Abu Jahal. Akhirnya dalam beberapa saat orang-orang yang berada di sekitar Ka'bah lupa akan penghinaan yang baru saja menimpa pemimpin mereka. Mereka begitu terpesona oleh kata-kata yang keluar dari mulut Hamzah yang menyatakan bahwa ia telah menganut dan menjadi pengikut Muhammad. Tiba-tiba beberapa orang dari Bani Makhzum bangkit untuk melawan Hamzah dan menolong Abu Jahal. Tetapi Abu Jahal melarang dan mencegahnya seraya berkata,"Biarkanlah Abu Umarah melampiaskan amarahnya kepadaku. Karena tadi pagi, aku telah memaki dan mencerca keponakannya dengan kata-kata yang tidak pantas." 
Hamzah bin Abdul Muthalib adalah seorang yang mempunyai otak yang cerdas dan pendirian yang kuat. Ketika sampai di rumah, ia duduk terbaring sambil menghilangkan rasa lelahnya dan membawanya berpikir serta merenungkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Sementara itu Abu jahal yang telah mengetahui bahwa Hamzah telah berdiri dalam barisan kaum muslimin berpendapat perang antara kaum kafir Quraisy dengan kaum muslimin sudah tidak dapat dielakkan lagi. Oleh karena itu ia mulai menghasut dan memprovokasi orang-orang Quraisy untuk melakukan tindak kekerasan terhadap Rosulullah dan pengikutnya. Bagaimanapun Hamzah tidak dapat membendung kekerasan yang dilakukan kaum Quraisy terhadap para sahabat yang lemah. Akan tetapi harus diakui, bahwa keislamannya telah menjadi perisai dan benteng pelindung bagi kaum muslimin lainnya. Lebih dari itu menjadi daya tarik tersendiri bagi kabilah-kabilah Arab yang ada di sekitar jazirah Arab untuk lebih mengetahui agama islam lebih mendalam.
Sejak memeluk islam, Hamzah telah berniat untuk membaktikan segala keperwiraan, keperkasaan, dan juga jiwa raganya untuk kepentingan da'wah islam. Karena itu tidaklah mengherankan jika Rasulullah menjulukinya dengan sebutan "Asadullah" yang berarti singa Allah.
Pasukan kaum muslimin yang pertama kali di kirim oleh Rasulullah dalam perang Badar, di pimpin langsung oleh Sayyidina Hamzah, Si Singa Allah, dan Ali Bin Abu Thalib menunjukkan keberaniannya yang luar biasa dalam mempertahankan kemuliaan agama islam, hingga akhirnya kaum muslimin berhasil memenangkan perang tersebut secara gilang gemilang. Banyak korban dari kaum kafir Quraisy dalam perang tersebut, dan tentunya mereka tidak mau menelan begitu saja. Maka mereka mulai mempersiapkan diri dan menghimpun segala kekuatan untuk menuntut balas kekalahan yang mereka alami sebelumnya. Akhirnya tibalah saatnya perang Uhud di mana kaum kafir Quraisy disertai beberapa kafilah Arab lainnya bersekutu untuk menghancurkan kaum muslimin. Sasaran utama perang tersebut adalah Rasulullah dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Dan mereka memiliki rencana yang keji terhadap Hamzah yaitu dengan menyuruh seorang budak yang mahir dalam menggunakan tombak dan organ hatinya akan di ambil dan akan di makan oleh Hindun yang memiliki dendam sangat membara karena suaminya terbunuh dalam perang Badar. Washyi bin Harb diberikan tugas yang maha berat yaitu membunuh Hamzah dan dijanjikan kepadanya imbalan yang besar pula yaitu akan dimerdekakan dari perbudakan. Akhirnya kedua pasukan tersebut bertemu dan terjadilah pertempuran yang dahsyat, sementara Sayyidina Hamzah berada di tengah-tengah medan pertempuran untuk memimpin sebagian kaum muslimin.. Ia mulai menyerang ke kiri dan ke kanan. Setiap ada musuh yang berupaya menghadangnya, pastilah kepalanya akan terpisah dari lehernya. Seluruh pasukan kaum muslimin maju dan bergerak serentak ke depan, hingga akhirnya dapat diperkirakan kemenangan berada di pihak kaum muslimin. Dan seandainya pasukan pemanah yang berada di atas bukit Uhud tetap patuh pada perintah Rosulullah untuk tetap berada di sana dan tidak meninggalkannya untuk memungut harta rampasan perang yang berada di lembah Uhud, niscaya kaum muslimin akan dapat memenangkan pertempuran tersebut.
Di saat mereka sedang asyik memungut harta benda musuh islam yang tertinggal, kaum kafir Quraisy melihatnya sebagai peluang dan berbalik menduduki bukit Uhud dan mulai melancarkan serangannya dengan gencar kepada kaum muslimin dari atas bukit tersebut. Tentunya penyerangan yang mendadak ini pasukan muslim terkejut dan kocar-kacir dibuatnya. Melihat itu semangat Hamzah semakin bertambah berlipat ganda. Ia kembali menerjang dan menghalau serangan kaum Quraisy. Sementara itu Wahsyi terus mengintai gerak-gerik Hamzah, setelah menebas leher Siba' bin Abdul Uzza dengan lihai-nya. Maka pada saat itu pula, Wahsyi mengambil ancang-ancang dan melempar tombaknya dari belakang yang akhirnya mengenai pinggang bagian bawah Hamzah hingga tembus ke bagian muka di antara dua pahanya. Lalu Ia bangkit dan berusaha berjalan ke arah Wahsyi, tetapi tidak berdaya dan akhirnya roboh sebagai syahid. Usai sudah peperangan, Rasulullah dan para sahabatnya bersama-sama memeriksa jasad dan tubuh para syuhada yang gugur. Sejenak beliau berhenti, menyaksikan dan membisu seraya air mata menetes di kedua belah pipinya. Tidak sedikitpun terlintas di benaknya bahwa moral bangsa arab telah merosot sedemikian rupa, hingga dengan teganya berbuat keji dan kejam terhadap jasad Hamzah. Dengan keji mereka telah merusak jasad dan merobek dada Sayyidina Hamzah dan mengambil hatinya. Kemudian Rasulullah mendekati jasad Sayyidina Hamzah bin Abdul Muthalib, Singa Allah, Seraya berkata,"Tak pernah aku menderita sebagaimana yang kurasakan saat ini. Dan tidak ada suasana apapun yang lebih menyakitkan diriku daripada suasana sekarang ini." Setelah itu Rasulullah dan kaum muslimin men-shalat-kan jenazah pamannya dan para syuhada lainnya satu per satu. Pertama Sayyidina Hamzah di-shalat-kan lalu di bawa lagi jasad seorang syahid untuk di-shalat-kan, sementara jasad Sayyidina Hamzah tetap dibiarkannya di situ. Lalu jenazah itu di angkat, sedangkan jenazah Sayyidina Hamzah tetap di tempat. Kemudian di bawa jenazah yang ketiga dan dibaringkannya di samping jenazah Sayyidina Hamzah. Lalu Rasulullah dan para sahabat lainnya men-shalat-kan mayat itu. Demikianlah Rasulullah men-shalat-kan para syuhada Uhud satu persatu, hingga jika di hitung Maka Rasulullah dan para sahabat telah men-shalat-kan Sayyidina Hamzah sebanyak tujuh puluh kali. 


Kamis, 06 Januari 2011

Cinta Berdasarkan Subjek

Cinta adalah sebuah istana yg megah. Berlapis emas dan berhiaskan intan permata.
Namun, tak semua dalam istana adalah raja dan ratu, karena istana memiliki ruang bawah tanah yang teramat menyeramkan, dan di sanalah mereka yang kalah menjadi tahanan cinta, hidupnya pedih penuh siksa. Ada pula orang yang mengabdikan dirinya untuk cinta, seperti pelayan-pelayan istana yang hidup hanya untuk mengabdi, mereka merasa senang dngn pengabdiannya meskipun lelah. Perajurit atau tentara mempertaruhkan jiwa dan raganya, hidupnya senantiasa tunduk untuk mempertahankan cintanya, meski harus membunuh atwpun terbunuh.
Bukan hanya itu, slalu saja pengianatan dlm setiap istana, mereka mencari untung dari cntanya, menjual cinta untuk kesenangan dirinya, walau harus mengobral janji dan beresiko terasingkan.
Raja dan ratu adalah penguasa, cinta ada di tangannya, tanpa hrus menjadi abdi, penghianat, ataupun selalu pertaruhkan nyawanya.
Mereka yangg menjadi penguasa senantiasa menikmati cintanya. Bahagia adlh hari2nya meskipun di sekeliling mereka jatuh bangun untuk cinta

Ketika CintaTidak Tepat Sasaran

Ketika cinta tidak tepat sasaran
Cinta itu hanya menjadi berhala yang di sembah-sembah
Apalah bedanya dengan Bani Quraisy yang menyembah berhala di zaman jahiliyah
Tidakkah kau sadari bahwa cinta tidaklah berbeda dengan iman, dan iman itu keyakinan dalam hati
Orang yang dilanda cinta akan mengucapkan rasa cintanya, berjanji untuk setia pada cintanya, dan iman itu adalah ikrar, sebuah perjanjiankita kepada Allah, memasrahkan diri kita padanya
Cinta akan membuat orang senantiasa melakukan apa yang di inginkan oleh cintanya, dan menjauhi setiap yang di benci cintanya, dan iman adalah melakukan dengan perbuatannnya, melakukan apa yang diperintah Allah dan menjauhi yang dilarang Allah.
Apalah jadinya bila cinta tidak kepada-Nya?
Apakah itu bukan syirik?
Apakah itu bukan menduakan Allah?
Tidakah kau sadari bahwa Allah itu maha pencemburu?

Sambutlah Khilafah

 SAMBUTLAH KHILAFAH
Saat umat bercerai berai menjadi negeri-negeri kecil tanpa kekuatan
Menjadi santapan empuk bangsa-bangsa penjajah negara liberalisme
Di saat seluruh umat di lemahkan dan di adu dombakan satu sama lain
Di saat itulah seluruh umat bangkit dan berjuang penuh keyakinan
Seluruh umat bersatu padu hadapi tantangan perjuangan
Dari ujung barat ttimur dunia terus berjuang
Wujudkan konstitusi pelaksanaan syariah
Pemersatu umat penjaga ukhuwah penebar dakwah 
Khilafah yang dinantikan yang diperjuangkan berpuluh-puluh tahun lamanyan
Saat ini cahaya kehadirannya mulai memancar
Terus kemulyaannya mulai tercium gelegar kehadirannya semakin membahana
Wahai sluruh umat sambutlah Khilafah

Senin, 03 Januari 2011

Kata-kata Mutiara dari Seorang Imam yang Rabbani 1

1. Aku sibuk dengan dosa-dosaku
Hai lelaki, tolonglah aku
Sesungguhnya hatiku benar-benar sedang sibuk
Bagaimana aku berharap agar bisa bertobat
sedang hatiku sibuk
Tidak diragukan lagi diriku akan binasa
karena kuhabiskan masaku dengan celaan-celaan

2. Aku tidak akan menangisi diriku seandainya ia mati, melainkan aku menangisi keperluanku jika terlewatkan dariku.

3. Pantaskah aku berharap kepada-Mu atas dosa-dosa yang kulakukan, padahal ku lihat Engkau tidak pernah mencegah pemberian-Mu karena dosa.

4. Jika Dia menerapkan keadilan-Nya atas manusia, tentulah tidak akan ada suatu kebaikan pun yang tersisa bagi mereka. Jika Dia memberikan karunia-Nya kepada mereka, tentulah tidak ada suatu keburukan punbagi mereka yang masih tersisa.

5. Padang dunia ditempuh dengan jalan kaki dan padang akhirat ditempuh dengan hati.

Aduhai

Aduhai
kiranya pada Lauh Mahfuzh
tidak dicatatkan suatu dosa pun
yang telah ditakdirkan atas hamba-Nya!
Bagaimanakah cara untuk selamat 
bagi seorang hamba
yang Engkau adalah Penciptanya
dan yang membekalinya dengan fitrah
apakah yang hendak Engkau kehendaki dengannya
wahai Tuhanku?
Aduhai
celakalah pada hari ia dipanggil menghadap Engkau
setelah dibangkitkan dari kematiannya
sedang buku catatan amal perbuatannya terbuka

Arti Islam

 Arti Islam 
       
           Islam dalam bahasa Arab  al-islām, الإسلام artinya berserah diri kepada Tuhan adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen. Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada  الله, Allāh). Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah  menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rosul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Aspek kebahasaan
           Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan didapat dari tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud "untuk menerima, menyerah atau tunduk." Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari Al-Qur'an. Dalam beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam..." Ayat lain menghubungkan Islām dan din (lazimnya diterjemahkan sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."Namun masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan. Secara etimologis kata Islam diturunkan dari akar kata  yang sama dengan kata salām yang berarti “damai”. Kata 'Muslim' (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan kata Islām, kata tersebut berarti “orang yang berserah diri kepada Allah" dalam bahasa Indonesia.

Kepercayaan
            Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah shadatain ("dua kalimat persaksian"), yaitu "Laa ilaha illallah, Muhammadar Rasulullah" - yang berarti "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya). Kaum Muslim percaya bahwa Allah mewahyukan Al-Qur'an kepada Muhammad sebagai Khataman Nabiyin (Penutup Para Nabi) dan menganggap bahwa Al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber fundamental Islam. Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai pembaharu dari keimanan monoteistik dari Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi lainnya (untuk lebih lanjutnya, silakan baca artikel mengenai para nabi dan rosul dalam Islam). Tradisi Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks atau memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya. Umat Islam juga meyakini Al-Qur'an sebagai kitab suci dan pedoman hidup mereka yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril yang sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya(Al-Baqarah:2). Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan Al-Qur'an hingga akhir zaman dalam suatu ayat. Adapun sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk mengimani kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Tauret, Ijnil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu adalah benar adanya. Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya. Umat Islam juga meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah agama tauhid, dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni imannya) maka menjadikannya seorang Muslim.Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering disebut sebagai Ahli kitab atau Ahlul kitab. Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syiah (15%). Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebagian besar Afrika dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di Eropa timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.

Lima Rukun Islam
           Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang lima rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.
Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:
  1. Mengucap dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
  2. Mendirikan shalat wajib lima kali sehari.
  3. Berpuasa pada bulan Ramadhan.
  4. Membayar zakat.
  5. Menunaikan ibadah  haji bagi mereka yang mampu.
 Enam Rukun Iman

           Muslim juga mempercayai rukun iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:
  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada malaikat Allah
  3. Iman kepada Kitab Allah _Al-Qur'an, Injil, Taurat, Jabur dan suhuf)
  4. Iman kepada nabi dan rosul Allah
  5. Iman kepada hari kiamat
  6. Iman kepada qada dan qadar


Ajaran Islam


Ajaran Islam
            Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari dua mazhab terbesar, Sunni (85%) dan Syaih (15%). Perpecahan terjadi setelah abad ke-7 yang mengikut pada ketidaksetujuan atas kepemimpinan politik dan keagamaan dari komunitas Islam ketika itu. Islam adalah agama pradominan sepanjang Timur Tengah, juga di sebahagian besar Afrika dan Asia. Komunitas besar juga ditemui di Cina, Semenanjung Balkan di ERopa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, sepert Eropa Barat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab, 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, adalah negara Muslim terbesar berdasarkan populasinya. Negara dengan mayoritas pemeluk Islam Sunni adalah Indonesia, Arab Saudi, dan Pakistan sedangkan negara dengan mayoritas Islam Syi'ah adalah Iran dan Irak . Doktrin antara Sunni dan Syi'ah berbeda pada masalah imamah (kepemimpinan) dan peletakan Ahlul Bait  (keluarga keturunan Muhammad). Namun secara umum, baik Sunni maupun Syi'ah percaya pada rukun Islam dan rukun iman walaupun dengan terminologi yang berbeda.

 
Allah
           Konsep Islam teologikal fundamental ialah tauhid-kepercayaan bahwa hanya ada satu Tuhan. Istilah Arab untuk Tuhan ialah Allāh; kebanyakan ilmuwan  percaya kata Allah didapat dari penyingkatan dari kata al- (si) dan ilah ' (dewa, bentuk maskulin), bermaksud "Tuhan" (al-ilāh '), tetapi yang lain menjejakkan asal usulnya dari Arami Alāhā. Kata Allah juga adalah kata yang digunakan oleh orang Kristen (Nasrani) dan Yahudi Arab sebagai terjemahan dari ho theos dari  Perjanjian Baru dan Septuaginta. Yang pertama dari Lima Rukun Islam, tauhid dituangkan dalam syahadat (pengakuan), yaitu bersaksi:
لا إله إلا الله محمد رسول الله
Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah
Konsep tauhid ini dituangkan dengan jelas dan sederhana pada  Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:
  1. Katakanlah: "Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa,
  2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu,
  3. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
  4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an dikatakan:
"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat". (Asy-Syu'ara:11)
Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku". (Ta-Ha :14)
Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas dimana hal ini dianggap Politeisme.
Mengutip al-Qur'an, An-Nisa:71:
"Wahai Ahli KItab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan :"Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara".
Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara) . Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (As maul Husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada Al-Qur'an.